Kamis, 15 Desember 2011

Manusia dan Penderitaan


Semua orang pasti ingin hidup bahagia. Tidak ada satu pun manusia yang ingin hidup menderita. Namun sayangnya kadang kenyataan tidak sesuai dengan keinginan sehingga membuat manusia merasa menderita dan tidak bahagia. Menderita di sini bisa diartikan menderita secara fisik dan batin. Namun, yang akan saya bahas di sini adalah penderitaan secara batin.
Penderitaan secara batin bisa berdampak lebih parah dibanding penderitaan secara fisik. Luka badan gampang disembuhkan namun luka hati sulit untuk diobati. Tapi bisa jadi penderitaan secara fisik dapat mengakibatkan penderitaan batin juga. Misal, seseorang yang selalu dianiaya secara fisik dapat mengalami gangguan batin.
Derita itu sendiri artinya adalah menanggung atau merasakan sesuatu yang tidak menyenangkan. Sedang siksaan yang dialami seseorang akan menimbulkan penderitaan.
Siksaan secara batin atau bisa disebut juga siksaan psikis terbagi menjadi tiga, yaitu kebimbangan, kesepian, dan ketakutan.
Kebimbangan atau yang pada jaman sekarang sedang tren diistilahkan dengan kata ‘galau’ adalah suatu keadaan dimana manusia tidak dapat menentukan pilihan yang akan diambil. Kebimbangan ini bisa di dalam masalah yang sepele atau bahkan dalam masalah yang lebih besar. Yang dikhawatirkan di sini adalah ketika kita berada dalam kebimbangan menghadapi masalah yang besar. Bagi orang yang lemah mentalnya, maka kebimbangan ini dapat menyiksa pikirannya dan dapat menimbulkan penderitaan psikis yang berkepanjangan.
Selanjutnya adalah perasaan kesepian. Kadang walaupun sedang berada di tengah keramaian, kita masih tetap merasa kesepian, asing, dan terpinggirkan. Itulah yang dinamakan kesepian. Kesepian ini tidak sama jika kita merasa kesepian dalam keadaan yang memang benar-benar sendiri. Kesepian memang hanyalah dari perasaan kita, namun jika kita tetap dibiarkan untuk merasa seperti ini bisa berbahaya. Manusia pada dasarnya adalah makhluk sosial dan pasti memerlukan dukungan dari orang lain. Bayangkan jika kita sudah mengalami kebimbangan namun tidak ada tempat untuk mencurahkan rasa bimbang itu.
Yang terakhir adalah ketakutan. Ketakutan memang siksaan psikis yang paling menganggu. Apalagi jika ketakutan itu berkembang menjadi phobia. Susah memang untuk menghilangkan phobia, hanya bisa jika memang dibarengi dengan niat yang kuat. Ketakutan ini dapat menyiksa pikiran karena membuat hati tidak tenang, selalu curiga, dan selalu berprasangka buruk.
Untuk menghindari perasaan menderita secara batin seperti yang telah disebutkan di atas, yang paling utama yang dapat kita lakukan adalah dengan mendekatkan diri pada Tuhan Yang Maha Esa. Karena dengan merasa dekat kepada-Nya, kita akan selalu merasa dilindungi dan tidak sendiri sehingga dapat menghilangkan perasaan bimbang, kesepian, dan ketakutan yang kita alami. Selain itu, jangan pendam perasaan bimbang, kesepian, atau ketakutan itu sendiri. Akan lebih baiknya kita menceritakan masalah kita kepada orang yang kita percayai atau kalau perlu ke psikolog.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar