Minggu, 31 Mei 2015

Tugas Etika Profesi #3

Nama   : Anandya Deasyandra
NPM   : 37411761
Kelas   : 4 ID04


RESENSI JURNAL PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO TS 16949 DALAM PERAKITAN BOLT HUB DI POROS PENGGERAK TOYOTA AVANZA PADA PT. XYZ


            PT. XYZ adalah sebuah perusahaan yang memproduksi spare parts yaitu propeller shaft dan rear axle. Pada proses produksi rear axle, terdapat poros penggerak yang akan dirakit dengan bolt hub untuk jenis Toyota Avanza. Namun, pada perakitan tersebut terdapat banyak jenis kecacatan. Maka dari itu, penerapan sistem manajemen mutu berbasiskan ISO dan sertifikasinya khususnya ISO TS 16949 sangat tepat dilakukan pada PT tersebut. Tujuan dari penerapan ISO tersebut adalah agar mutu produksi sesuai harapan dan kebutuhan konsumen. Penerapan ISO 16949 di PT. XYZ baru dijalankan sejak tahun 2009.

            Menurut SNI 19-9000:2000, kualitas adalah derajat yang dicapai oleh karakteristik yang inheren dalam memenuhi persyaratan. Kualitas dari suatu produk dilihat dari 4 dimensi utama, yaitu kinerja, keandalan, performansi, dan kesesuaian. Kualitas dari sudut pandang konsumen dan produsen berbeda, dimana konsumen lebih melihat dengan kebutuhan dan penggunaan sementara produsen lebih melihat kesesuaiannya dengan standar. Standar inilah yang disesuaikan dengan tiap jenis perusahaan.

            Secara prinsip, ISO/TS-16949 berisikan persyaratan untuk membangun sistem manajemen mutu dan persyaratannya mengambil persyaratan ISO-9001. Perbedaannya ISO-9001 adalah sebuah standard sementara ISO/TS-16949 adalah technical specification dilihat dari bentuknya.Selain itu, ISO/TS-16949 sudah dikhususkan untuk organisasi atau perusahaan yang bergerak dalam bidang otomotif.

            Beberapa manfaat tambahan dari penerapan ISO/TS-16949 adalah untuk menurunkan pemborosan dan menurunkan variasi produk. Penurunan pemborosan didapat dari penurunan produk yang gagal, proses yang tidak lancar, pengaturan lay-out, dan tingkat stok berlebih. Pengendalian variasi produk dilakukan dengan menggunakan statistical process control. Semua hal tersebut diatur dalam ISO/TS-16949.

            Selain manfaat tambahan, terdapat beberapa persyaratan tambahan dibandingkan ISO-9001 yaitu:
1.        Penetapan sasaran dan target
2.        Penetapan kepuasan pelanggan
3.        Perbaikan terus-menerus
4.        Analisis Data
5.        Memastikan kesesuaian dengan persyaratan dan peraturan perundangan
6.        Tinjauan manajemen dilakukan untuk memonitor sasaran mutu yang stategis dan kinerja sistem.
7.        Verifikasi proses
8.        Penetapan dan pemeliharaan Plant, Peralatan, dan Fasilitas
9.        Review efektivitas dari pelatihan

Sebagai tambahan, TS 16949 adalah Technical Specification nomor 16949 yang dikeluarkan oleh badan ISO sebagai sistem manajemen mutu untuk industri otomotif. TS 16949 dibuat oleh International Automotive Task Force (IATF) dan Japan Automobile Manufacture Association Inc (JAMA) dengan dukungan suatu komite dari ISO, yaitu komite ISO/TC 176. ISO/TS 16949 menggantikan QS9000 dan quality system lainnya yang disyaratkan oleh masing-masing industri otomotif. Dengan adanya penggabungan quality management system dari berbagai industri otomotif ini, suatu industri otomotif cukup menerapkan satu quality system meskipun memproduksi produk untuk berbagai customer.

Keuntungan dari TS 16949 : 
1.        Perbaiki kualitas produk dan proses
2.        Dapat menerapkan teknik terbaik dari industri otomotif secara keseluruhan.
3.        Menambah keyakinan untuk mengembangkan sampai ke dunia internasional.
4.        Menyediakan pendekatan sistem mutu global untuk mengembangkan vendor dan memastikan konsistensinya
5.        Mengurangi variasi dan meningkatkan efisiensi

Berikut adalah 8 Prinsip dari ISO TS 16949 :
a. Prinsip 1 Kepuasan Pelanggan
b. Prinsip 2 Kepemimpinan
c. Prinsip 3 Melibatkan Orang-orang
d. Prinsip 4 Proses Pendekatan
e. Prinsip 5 Pendekatan Peningkatan System Manajemen terus menerus
f. Prinsip 7 Berdasarkan Fakta untuk Pengambilan Keputusan
g. Prinsip 8 Saling Menguntungkan Hubungan Penyalur  

Penerapan ISO TS 16949 pada PT. XYZ dapat dilihat pada instruksi kerja yang dibuat di bagian produksi. Instruksi kerja tersebut adalah:
1.        memperhatikan lampu indikator yang menyala sesuai dengan tipe untuk mencegah terjadinya kesalahan dalam pengambilan part,
2.        mengambil poros penggerak sesuai lampu indicator agar tidak terjadi ketidaksesuaian dengan housing yang akan dirakit
3.        mematikan lampu indikator
4.        Mengambil bolt hub (10 buah untuk IMV dan L300, 12 buah untuk TBR 54 100) kemudian dipasang sesuai dengan tipe
5.        Memasang poros penggerak pada lower jig kemudian press bolt hub.
6.        Mengangkat poros penggerak ke meja station kemudian ambil 2 pieces outer bearing dan pasang pada poros penggerak RH dan LH. Hal yang harus diperhatikan yaitu memastikan outer bearing dengan tipe dan dipasang dengan benar untuk mencegah kecacatan saat dirakit.
7.        Ambil 2 pieces bearing dan pasang pada axle.
8.        Memasang IRB pada kedua poros penggerak khususnya model CJM dan CJ. L300. TBR (yang tidak dioven)

Hasil dari penelitian yang dilakukan pada proses perakitan poros penggerak dengan bolt hub di PT. XYZ diketahui bahwa kecacatan yang sering terjadi dalam jumlah belasan, namun pada tingkat kecacatan yang paling tinggi ada beberapa faktor. ISO 16949 telah diterapkan sejak tahun 2009, namun proses aktual di lapangan belum sesuai dengan ISO 16949. Pada perakitan bolt hub tersebut, terdapat standar pada instruksi kerja sesuai dengan ISO 16949, namun instruksi pekerjaan masih belum diperbaharui. Tindakan perbaikan dan pencegahan yang ada dibuat untuk menurunkan tingkat kecacatan yang terjadi, sehinga proses perakitan akan lebih cepat dan menghasilkan produk sesuai dengan target yang direncanakan. Perbaikan terus menerus dilakukan dengan cara memantau sumber daya manusia, material, mesin, metode dan lingkungan.

Sumber:
Isabella, Syarifanti. 2011. Penerapan Sistem Manajemen Mutu ISO TS 16949 Dalam Perakitan Bolt Hub di Poros Penggerak Toyota Avanza pada PT. XYZ. Jurnal, Teknik Industri, Universitas Gunadarma.    





Kamis, 30 April 2015

Arti Sarjana dan Arti Kejujuran

Nama      : Anandya Deasyandra
NPM      : 37411761
Kelas     : 4ID04

1.       Apa arti titel sarjana buat Anda?
Jawab:
Bagi saya, titel sarjana merupakan suatu pencapaian dari apa yang telah saya lakukan di bangku perguruan tinggi. Titel sarjana menunjukkan bahwa saya telah pantas lulus dengan ilmu yang didapat selama 4 tahun kuliah. Karena titel sarjana didapatkan dengan membuat Tugas Akhir yang merupakan aplikasi dari teori yang didapatkan dari bermacam-macam mata kuliah yang telah dilalui, dan menunjukkan bahwa saya telah dapat memahami dengan tepat permasalahan di dunia nyata, khususnya di bidang industri, dan cara menyelesaikannya.

2.       Apa arti kejujuran buat hidup Anda?
Jawab:

Kejujuran merupakan hal yang penting dan berharga bagi saya dan sangat berkaitan dengan kepercayaan yang diberikan oleh seseorang. Kepercayaan terkadang merupakan hal yang sangat sulit didapat dan tentunya tidak dapat dibeli dengan uang. Sekali kepercayaan itu dirusak oleh kebohongan maka seluruh kepercayaan yang diberikan oleh seseorang selama bertahun-tahun dapat rusak untuk selamanya. Jika seseorang tidak dipercaya lagi, maka kejujuran yang telah ia utarakan akan sangat sia-sia, karena tidak ada orang yang percaya bahwa ia mengatakan hal yang benar. Jadi, selama kepercayaan bisa dijaga dengan kejujuran maka jagalah kepercayaan itu dengan sebaik-baiknya.

Senin, 30 Maret 2015

Etika Profesi

Nama            : Anandya Deasyandra
NPM             : 37411761
Kelas            : 4ID04

1.        Apa sebenarnya kepakaran dari seorang sarjana teknik industri?
2.        Tuliskan karakter-karakter tidak ber-ETIKA menurut kalian dalam kehidupan sehari-hari (beri 5 contoh dan analisa) ?
3.        Tuliskan aktivitas tidak ber-ETIKA profesional dalam bekerja (beri 5 contoh dan analisa) ?

Jawaban:

1.        Seorang sarjana teknik industri yang sesungguhnya memiliki bidang kepakaran yang cukup luas. Teknik industri merupakan perpaduan dari bidang ilmu sosial dan sains. Peran utama dari seorang sarjana teknik adalah merancang dan memperbaiki. Khusus untuk sarjana teknik industri, yang dirancang dan diperbaiki adalah sistem kerja. Seorang sarjana teknik industri yang sebenarnya dapat menganalisis sistem kerja yang ada dan memperbaikinya sehingga sistem dapat berjalan lebih baik dari sebelumnya. Seorang sarjana teknik industri juga harus mampu untuk menentukan solusi yang teroptimal sehingga keuntungan dapat dimaksimalkan dengan modal yang seminimal mungkin. Inti dari seluruh keahlian yang harus dimiliki oleh sarjana teknik industri adalah bagaimana meningkatkan efektivitas, efisiensi, dan produktivitas dalam suatu sistem kerja.
Kepakaran dari seorang sarjana teknik industri pada dasarnya dapat dibagi ke dalam 3 bidang keahlian, yaitu sistem manufaktur, manajemen industri, dan sistem industri. Sistem manufaktur berkaitan dengan sistem produksi, perencanaan dan pengendalian produksi, pemodelan sistem, perancangan tata letak pabrik, dan ergonomi. Tujuan dari memiliki keahlian dalam bidang sistem manufaktur ini adalah untuk dapat meningkatkan kualitas, produktivitas, dan mengefisiensikan input yang terdiri dari manusia, mesin, material, energi, dan informasi. Manajemen industri adalah bidang keahlian yang di dalamnya mencakup manajemen keuangan, manajemen kualitas, manajemen inovasi, manajemen sumber daya manusia, manajemen pemasaran, manajemen keputusan dan ekonomi teknik. Sistem industri dan tekno ekonomi adalah bidang keahlian yang mencakup statistika industri, sistem loogistik, logika pemrograman, operational research, dan sistem basis data. Inti dari seluruh keahlian yang harus dimiliki oleh sarjana teknik industri adalah bagaimana meningkatkan efektivitas, efisiensi, dan produktivitas dalam suatu sistem kerja.

2.    Karakter-karakter tidak ber-ETIKA dalam kehidupan sehari-hari
a.    Selalu menganggap diri sendiri benar.
     Karakter ini tidak boleh dimiliki dalam kehidupan sehari-hari karena orang tersebut tidak dapat menginstropeksi dirinya sendiri dan mengembangkan dirinya menjadi orang yang lebih baik. Karakter ini dapat menyebabkan orang tersebut menjadi berpikiran dangkal dan tidak terbuka.
b.    Merendahkan orang lain.
     Karakter ini jika dibiarkan terus menerus akan mengakibatkan sikap sombong. Merendahkan orang lain seharusnya tidak dilakukan karena suatu saat orang tersebut pasti memerlukan bantuan dari orang-orang yang pernah direndahkannya tersebut.
c.    Suka memfitnah.
     Karakter ini dapat mencoreng nama baik seseorang dan dapat merusak masa depan dari orang tersebut. Seperti kata pepatah fitnah lebih kejam dari pembunuhan.
d.    Tidak toleransi terhadap suku bangsa dan penganut agama lain.
     Karakter ini dapat merusak persatuan negara dan menimbulkan perpecahan dalam masyarakat.
e.    Tidak menepati janji.
     Karakter ini jika dibiarkan akan mengakibatkan orang tersebut tidak dipercaya oleh orang-orang di sekitarnya. Kepercayaan yang diberikan pada seseorang mahal harganya dan dapat hilang dalam sekejap ketika orang tersebut ternyata mengecewakan kita.

3.        Aktivitas tidak ber-ETIKA profesional dalam bekerja
a.      Mengumbar rahasia perusahaan.
Tidak ada tempat yang sempurna seperti halnya tempat kerja. Sebagai seorang profesional sudah seharusnya orang tersebut menjaga rahasia perusahaan dan tidak mengumbar kekurangan dari perusahaan tersebut.
b.      Terlambat dalam bekerja
Waktu adalah hal yang penting dalam pekerjaan. Terlambat sedetik dapat berpengaruh besar terhadap tempat kerja. Sudah seharusnya sebagai seorang profesional lebih menghargai waktu.
c.       Membawa masalah pribadi dalam pekerjaan.
Terkadang hubungan dengan rekan kerja dapat memburuk. Seharusnya masalah pribadi yang ada tidak dibawa ke dalam pekerjaan karena dapat menghambat pekerjaan di tempat kerja.
d.      Tidak memiliki inisiatif dalam bekerja.
Inisiatif sangat  diperlukan dalam pekerjaan. Sebagai seorang profesional, seharusnya memiliki inisiatif agar pekerjaan menjadi lebih baik dan tidak perhitungan dalam bekerja.
e.      Tidak bekerja sesuai jabatan.
Setiap perusahaan sudah memiliki struktur organisasinya sendiri dan tiap bagian sudah memiliki job desk masing-masing. Karyawan yang tidak berkerja sesuai job desk dapat menghambat perusahaan secara keseluruhan.

Sumber:
http://id.wikipedia.org/wiki/Teknik_Industri