Selasa, 29 April 2014

Pengaruh Tingkat Pertumbuhan Penduduk Dengan Lingkungan Di Indonesia

Pengaruh Tingkat Pertumbuhan Penduduk Dengan Lingkungan Di Indonesia

Disusun Oleh:
1.      Anandya Deasyandra / 37411761
2.      Dika Mandala Putra   / 32411076
3.      Rizky Ananda Putra  / 36411365
Kelas: 3ID04

Gambar: Badan Pusat Statistik
(http://bps.go.id/tab_sub/view.php?tabel=1&daftar=1&id_subyek=12&notab=2)

   Berdasarkan tabel BPS data diatas, maka diketahui tingkat pertumbuhan penduduk yang terjadi pada negara indonesia (tidak termasuk timor timur) pada tahun 2000 s/d 2010 adalah 71,73 juta orang.  Pertumbuhan yang cukup pesat untuk negara indonesia, dampak dari pertumbuhan ini sangat berpengaruh pada kondisi lingkungannya. Kepadatan penduduk yang terjadi  karena pertumbuhan yang pesat tentu membuat dampak yang cukup besar, beberapa contoh dampak kepadatan penduduk adalah berkurangnya ketersediaan lahan, kebutuhan udara bersih, kerusakan lingkungan, kebutuhan air bersih, dan pencemaran air.

   Menurut kami dampak-dampak yang terjadi tentu memiliki sebab-akibat yang perlu dibahas, maka akan kami jabarkan masing-masing contoh yang kami sebutkan berdasarkan opini kami. 

1. Berkurangnya ketersediaan lahan
Gambar Pembangunan
(http://www.antarafoto.com/peristiwa/v1262610289/pembangunan)
Semakin padat penduduk yang ada, maka semakin tinggi kebutuhan untuk tempat tinggal masyarakatnya.  lahan yang biasa digunakan untuk sawah dan cocok tanam dirombak menjadi lahan pemukiman. apabila di telaah lebih dalam lagi, dampak dari berkurangnya ketersediaan lahan ini cukup besar, contohnya krisis beras, dan sayuran yang sempat terjadi belakangan ini.

2. Kebutuhan air bersih meningkat
Gambar : Air Bersih Sangat Sulit
(http://4.bp.blogspot.com/-
ph2FFHv_d68/UCbzDS5Gy4I/AAAAAAAABsc/3MNmDHWsBQk/s1600/air%2Bbersih.jpg)
Air merupakan hal terpenting dalam kehidupan semua makhluk hidup, air yang dibutuhkan tentu harus air bersih. Terbukti air bersih sulit didapatkan pada daerah tertentu karena padatnya penduduk, jumlah air yang digunakan sangat besar sedangkan ketersediaan air tersebut terus menipis tiap harinya, PAM yang menyediakan air bersih memberikan pelayanan yang kurang bagus, contohnya airnya keruh, kotor, terkadang air tidak keluar, air yang keluar kecil dan lain-lain.

3. Udara bersih makin sulit didapatkan
Gambar: Polusi Dari Asap Kendaraan Umum
(http://assets.kompas.com/data/photo/2012/03/05/1359354620X310.jpg)
Kebutuhan akan kendaraan akibat padatnya penduduk yang tinggal di Indonesia tentu akan meningkat, makin banyak pula yang membutuhkan kendaraan, maka suatu saat nanti kendaraan umum terus bertambah tetapi banyak kendaraan umum yang tidak dilakukan peremajaan sehingga mesin dari kendaraan tersebut menyebabkan polusi, dan akhirnya udara bersih makin sulit di dapatkan.

4. Kerusakan lingkungan
Gambar Penebangan Hutan
(http://www.anneahira.com/images/penebangan-hutan.jpg)
Setiap tahun, hutan dibuka untuk kepentingan hidup manusia seperi untuk dijadikan lahan pertanian atau pemukiman .Para ahli lingkungan memperkirakan lebih dari 70% hutan di dunia  yang alami telah ditebang  atau rusak parah .Menigkatnya jumlah  penduduk akan diiringi pula dengan meningkatnya  penggunaan sumber alam hayati. Adanya pembukaan hutan  secara liar   untuk dijadikan  tanah pertaniaan atau untuk mencari  hasil hutan sebagai  mata pencaharian penduduk akan merusak ekosistem hutan.

5. Pencemaran air 
Gambar Sampah Di Sungai
(https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh6j8rl_8FwGHTNQ6AJ7X4bVGAeWOdNdMDHgJwP6BsEVGgrmJK8Sdf_zN2HkIZ4NaHaRMMaSlJdEiqOInIXUViRmHL3RoFLVbgucVzSqKbnwafjShGiu2Qw4cbe8nC_ndpFDjCBhyVPsu01/s1600/banjir.JPG)
Air sungai yang tercemar disebabkan limbah rumah tangga dan industri, limbah-limbah tersebut menyebabkan air sungai menjadi keruh (berwarna ke coklatan bahkan hitam). Masyarakat pada pemukiman kumuh yang padat, membuang sampah sembarangan yang di buang ke sungai dan selokan, dampaknya adalah banjir dimana-mana, air bersih menjadi sulit, dan masih banyak lagi.

Solusi Mengatasi Masalah Kepadatan Penduduk

Menurut Thomas Robert Malthus pertambahan jumlah penduduk adalah seperti deret ukur (1, 2, 4, 8, 16, ...), sedangkan pertambahan jumlah produksi makanan adalah bagaikan deret hitung (1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, ...). Hal ini tentu saja akan sangat mengkhawatirkan di masa depan di mana kita akan kerurangan stok bahan makanan. Hal-hal yang perlu dilakukan untuk menekan pesatnya pertumbuhan penduduk :
1. Menggalakkan program KB atau Keluarga Berencana untuk membatasi jumlah anak dalam suatu keluarga secara umum dan masal, sehingga akan mengurangi jumlah angka kelahiran.
2. Menunda masa perkawinan agar dapat mengurangi jumlah angka kelahiran yang tinggi.

Cara-cara yang dapat dilakukan untuk mengimbangi pertambahan jumlah penduduk :

1. Penambahan dan penciptaan lapangan kerja
Dengan meningkatnya taraf hidup masyarakat maka diharapkan hilangnya kepercayaan banyak anak banyak rejeki. Di samping itu pula diharapkan akan meningkatkan tingkat pendidikan yang akan merubah pola pikir dalam bidang kependudukan.

2. Meningkatkan kesadaran dan pendidikan kependudukan
Dengan semakin sadar akan dampak dan efek dari laju pertumbuhan yang tidak terkontrol, maka diharapkan masyarakat umum secara sukarela turut mensukseskan gerakan keluarga berencana.

3. Mengurangi kepadatan penduduk dengan program transmigrasi
Dengan menyebar penduduk pada daerah-daerah yang memiliki kepadatan penduduk rendah diharapkan mampu menekan laju pengangguran akibat tidak sepadan antara jumlah penduduk dengan jumlah lapangan pekerjaan yang tersedia.

4. Meningkatkan produksi dan pencarian sumber makanan

Hal ini untuk mengimbangi jangan sampai persediaan bahan pangan tidak diikuti dengan laju pertumbuhan. Setiap daerah diharapkan mengusahakan swasembada pangan agar tidak ketergantungan dengan daerah lainnya.



Sumber-Sumber:
http://bps.go.id/tab_sub/view.php?tabel=1&daftar=1&id_subyek=12&notab=2

http://richie-rap.blogspot.com/2013/01/dampak-kepadatan-penduduk-terhadap.html

Gambar:
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjzoowvLLz50ifiKtvffWuFKfIEcm20GSfMsfSBcWCf_Dhgy4imTBOFDY8WUEnmVkuEnBBgk4MkYPT2-LLjsSeW78j7YepC2U6q3PEtuRkLcQnueHeMFAgpATdVWOYn5htS91LVv9x834Q/s1600/air+bersih.jpg

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh6j8rl_8FwGHTNQ6AJ7X4bVGAeWOdNdMDHgJwP6BsEVGgrmJK8Sdf_zN2HkIZ4NaHaRMMaSlJdEiqOInIXUViRmHL3RoFLVbgucVzSqKbnwafjShGiu2Qw4cbe8nC_ndpFDjCBhyVPsu01/s1600/banjir.JPG

http://beritadaerah.com/wp-content/uploads/2013/10/Pembangunan-Perumahan-Cluster-jawa-620x330.jpg

http://www.anneahira.com/images/penebangan-hutan.jpg)

http://assets.kompas.com/data/photo/2012/03/05/1359354620X310.jpg