Minggu, 30 Maret 2014

Opini Masalah Lingkungan Kabut Asap di Riau

Foto: Hana Sugandi (pasangmata.com)


Kabut asap yang terjadi di Riau pada bulan Maret kemarin ternyata mampu menarik perhatian banyak pihak. Peristiwa kabut asap di Indonesia memang bukan kali pertama ini terjadi. Awal permasalahannya memang serupa, karena disebabkan oleh tangan-tangan yang tidak bertanggung jawab. Tangan-tangan nakal yang sengaja melakukan pembakaran hutan untuk membuka lahan demi keuntungan pribadi semata. 

Hutan dan lahan kosong di Indonesia, terutama di pulau Jawa dan Sumatera memang semakin menipis. Indonesia dahulu terkenal dengan julukan zamrud khatulistiwa karena hutan tropisnya yang terbentang dari ujung barat hingga timur. Namun sayangnya akhir-akhir ini hutan yang masih tersisa malah sengaja dihancurkan oleh masyarakat sekitar. Dan ketika ulah orang-orang tersebut membawa dampak buruk pada warga, yang terjadi adalah saling salah menyalahkan. 

Berdasarkan berita dari web bbc.co.uk, pada hari Jumat tanggal 14 Maret 2014 terjadi demo dari ratusan mahasiswa dan dosen di Pekanbaru yang menuntut Presiden SBY untuk langsung turun tangan menangani kabut asap tersebut. Tindakan yang kurang dewasa menurut saya, karena pihak yang bertanggung jawab langsung pada masyarakat bukanlah Presiden. 

Menurut berita pada tanggal 20 Maret 2014, satuan tugas penegakan hukum dan polda Riau akhirnya menangkap 71 tersangka yang merupakan masyarakat, aparat desa, pemilik modal, ketua adat suku, kelompok tani, dan korporasi. Motif pembakaran hutan tersebut ternyata adalah masalah ekonomi. Alasan yang sangat egois mengingat dampak yang dihasilkan merugikan orang banyak.

Akibat pembakaran hutan ilegal ini salah satunya adalah terganggunya penerbangan di Bandara Pekanbaru sehingga menghasilkan kerugian mencapai ratusan juta rupiah. Sejumlah penerbangan terpaksa dialihkan ke bandara lain atau kembali ke rute asal. Namun masalah kerugian yang dialami akibat penerbangan yang terganggu ini belum seberapa jika melihat dampak yang dihasilkan bagi kesehatan warga. Menurut data Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU), kualitas udara di sebagian daerah di Riau sudah termasuk ke dalam kategori berbahaya (Hazardous) yang berdampak buruk bagi kesehatan pernapasan manusia. Lebih dari 20.000 orang menderita infeksi saluran pernapasan akut dan sekitar 40.000 orang didata menderita penyakit lain seperti pnemonia, asma, iritasi mata, dan kulit.

Bukan hanya dampak jangka pendek saja yang dapat merugikan masyarakat, namun juga dampak panjangnya yang ternyata lebih parah lagi. Para ahli memperkirakan dalam 10 tahun ke depan akan terjadi ledakan kasus pennyakit paru berat di Riau dan sekitarnya, yang diakibatkan kabut asap yang terjadi setiap tahun. Selain itu, penyakit yang kemungkinan besar muncul adalah bronkitis akut serta Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK) yang dapat mengakibatkan gagal napas dan kanker paru. Penyakit-penyakit ini harus diwaspadai karena dapat menyebabkan kematian.

Bukan hanya untuk manusia, tapi dampak buruk kabut asap tersebut dapat berpengaruh pada kehidupan di bawah laut. Kabut asap dapat mengurangi masuknya cahaya matahari sehingga mengganggu aktivitas fotosintesis terumbu karang. Bahkan jika dihitung dengan persentase, lebih dari 85% terumbu karang di Singapura, Indonesia, dan Malaysia terancam. 

Melihat semua dampak yang terjadi, sudah saatnya sebagai warga Indonesia kita mulai peduli terhadap lingkungan. Janganlah pikirkan uang namun pikirkan juga lingkungan sekitar. Karena kesehatan manusia tidak ternilai harganya, begitu juga dengan keanekaragaman hayati di bumi ini. Jangan sampai tindakan egois dari manusia merusak semuanya. Pemerintah daerah seharusnya lebih memperhatikan masalah ini dan tidak melimpahkan semuanya pada pemerintah pusat, karena masyarakat dan pemerintah daerah lebih tahu kondisi wilayahnya. Dan ketika bencana sudah terjadi, sudah bukan waktunya lagi untuk saling menyalahkan namun kejadian ini harusnya dijadikan pembelajaran untuk ke depannya.


Sumber:
http://www.bbc.co.uk/indonesia/berita_indonesia/2014/03/140320_riau_asap_kebakaran_tersangka.shtml
http://nationalgeographic.co.id/berita/2014/03/inilah-dampak-bencana-asap-riau
http://www.voaindonesia.com/content/bencana-asap-di-kawasan-riau-berpotensi-picu-kanker-paru-dalam-10-tahun-ke-depan-/1866432.html
http://www.bbc.co.uk/indonesia/berita_indonesia/2014/03/140314_kabut_asap_riau_presiden_turun_tangan.html
http://nationalgeographic.co.id/berita/2014/03/studi-dampak-kabut-asap-pada-ekosistem-laut-ternyata-lebih-parah