Kamis, 19 Januari 2012

Manusia dan Kegelisahan


Pasti dalam hidupnya manusia pernah mengalami yang namanya kegelisahan. Hati rasanya tidak tenang, seperti ada yang mengganjal. Bahasa jaman sekarang: galau. Kata-kata yang dapat digunakan lainnya seperti resah, gundah gulana, gamang, kalut, cemas, khawatir, dan lain sebagainya.
Penyebab kegelisahaan ada bermacam-macam. Itu tergantung dengan manusia itu sendiri. Karena setiap orang memiliki masalah dan rasa takut yang berbeda-beda.
Contoh-contoh yang dapat menimbulkan kegelisahaan itu. Ada keterasingan, kesepian, ketidakpastian.
Keterasingan dan kesepian memang memiliki makna yang hamper sama. Namun, kesepian sebenarnya merupakan akibat dari keterasingan.
Keterasingan merupakan perasaan saat kita merasa tersisih atau terpencil. Perasaan ini pasti dirasakan oleh banyak orang, apapun sebabnya. Kebanyakan ini dikarenakan oleh sikap dan sifat dari individu yang berkaitan. Misal dia memiliki kepribadian yang kurang menyenangkan, sehingga orang-orang lain merasa enggan dan segan untuk mendekati dan bergaul dengannya.
Karena keterasingan itu, maka muncullah perasaan kesepian. Rasanya sendiri dan tidak berkawan dengan orang lain. Ini dapat menimbulkan kegelisahan juga, karma dengan kesepian membuat kita tidak tenang.  
Ada juga ketidakpastian. Kita tidak dapat menerka masa depan yang memang tidak menentu, dan itulah yang dapat membuat perasaan kita tidak tenang. Kita hanya dapat menebak-nebak dan berpikir negatif dengan mengkhayal yang bukan-bukan. Beberapa sebab orang berpikir tidak pasti, yaitu: obsei, fobia, kompulasi, histeria, delusi, halusinasi, dan keadaan emosi.
Cara untuk mengatasi rasa gelisah ini memang pertama dari diri sendiri, yaitu dengan bersikap tenang. Dengan tenang, maka kita dapat berpikir jernih dan mengatasi kegalauan kita. Kita juga dapat mengatasi permasalahan yang sedang kita hadapi.

Opini:
Pasti memang kita pernah mengalami kegelisahaan. Jika kita tidak dapat mengatasi masalah yang dapat membuat kita gelisah, kita juga bisa meminta bantuan kepada orang yang dapat kita percaya atau para ahli. Mereka bisa memberikan saran sehingga kita dapat mengatasi masalah kita. Selain itu dengan menceritakan masalah kita, perasaan kita dapat lebih plong dan lega. Jadi, jangan sekali-kali memendam perasaan jika sudah tidak sanggup lagi.


Sumber  : http://whaysworld.wordpress.com/2011/06/10/manusia-dan-kegelisahan/

Manusia dan Harapan



Selama hidupnya, manusia pasti akan selalu mempunyai keinginan. Sedang harapan berarti menginginkan agar keinginan tersebut terjadi. Biasanya harapan ini adalah mengenai sesuatu yang sebelumnya tidak dipunyai oleh orang tersebut dan juga lebih ke arah yang lebih baik, misal harapan ingin bahagia, harapan ingin kaya, harapan ingin menjadi pribadi yang lebih baik, dan lain-lain.
Untuk mencapai harapan tersebut, kita dapat melakukan berbagai usaha untuk dapat mendapatkan keinginan tersebut. Selain itu, ada juga kaitan antara usaha kita untuk meraih suatu harapan dengan kepercayaan bahwa kita dapat meraihnya. Kepercayaan ini bisa ditujukan untuk diri sendiri dan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Karena jika kita memiliki kepercayaan diri yang tinggi, kita akan selalu tersugesti untuk berhasil dan terus berusaha lagi jika usaha yang terdahulu mengalami kegagalan.
Tidak ada salahnya jika kita mempunyai harapan yang tinggi, namun memang setelah berusaha kita harus memasrahkan pada Tuhan, inilah maksudnya kita harus memiliki kepercayaan pada Tuhan.
Waktu kita kecil dahulu juga, kita selalu dittanya apa yang jadi cita-cita kita. Cita-cita ini adalah suatu impian kita yang disertai dengan tindakan dan batas waktu. Artinya disertai dengan batas waktu yaitu dengan memberikan target waktu kapan cita-cita ini harus diraih. Sedangkan impian tidak direalisasikan dengan tindakan.
Dalam meraih cita-cita, harapan, dan impian memang wajar jika kita bertemu dengan kegagalan. Namun setelah menemui kegagalan tersebut, tinggal merupakan pilihan kita untuk maju atau berkubang dalam masa lalu yang pahit.

Opini:
Jadi harapan, keinginan, impian kita tidak akan dapat terwujud kalau tidak disertai dengan tindakan. Selain itu kita harus yakin bahwa kita dapat melakukannya, karena dalam berusaha memang diperlukan pikiran yang positif agar kita dapat maju.



http://www.edisusanto.com/apa-beda-cita-cita-dan-impian