Kamis, 29 Desember 2011

Manusia dan Tanggung Jawab


Pengorbanan adalah contoh kecil bentuk tanggung jawab kita jika kita sudah terikat dengan suatu hal. Menurut saya, pengorbanan adalah rela melakukan apa saja demi suatu hal tersebut.
Di dalam hidup ini, banyak pengorbanan yang harus kita lakukan. Untuk mencapai cita-cita yang kita inginkan, tentunya juga diperlukan pengorbanan dan perjuangan. Selain itu, perjuangan kita juga akan menemui rintangan dan untuk menghadapinya kita harus sabar dan tidak mudah putus asa.
Contohnya juga, untuk meraih cita-cita yang kita inginkan, tentu ada hal lain yang perlu kita korbankan. Jadi sebelumnya, alangkah lebih baik lagi jika kita menetapkan dulu tujuan kita agar tidak menyesal nantinya.
Namun walaupun dalam meraih yang kita inginkan memerlukan pengorbanan dan kesabaran, tapi jika kita sudah mendapatkannya rasanya akan lebih menyenangkan.
Dalam perjuangan kita, kita juga pasti akan menemui kegagalan, namun janganlah langsung merasa putus asa karena dengan kegagalan akan mengajarkan kita untuk menjadi yang lebih baik.
Jadi pengorbanan di sini dikaitkan dengan tanggung jawab kita untuk meraih cita-cita.
Menurut opini saya, selama manusia hidup memang manusia akan selalu menemui yang namanya pengorbanan. Yang harus kita lakukan adalah tetap semangat dan ikhlas dalam menjalani hidup.  


http://dunianopy.com/2009/05/22/hidup-dengan-pengorbanan/

Manusia dan Keadilan


Di sini saya akan membahas mengenai kejujuran. Apa hubungan adil dengan jujur? Menurut pendapat saya, karena untuk dapat bersikap adil, terlebih dahulu kita harus jujur. Maksudnya, dengan jujur, kita adil terhadap orang lain dengan mau menceritakan kejadian yang sebenarnya. Namun sebelumnya, apa itu jujur?
Jujur adalah kata yang digunakan untuk menyatakan suatu sikap yang menceritakan informasi atau suatu keadaan yang sebenar-benarnya dan tanpa penambahan.
Jujur ini bukan hanya diperuntukkan untuk orang lain, namun juga untuk diri sendiri. Jujur pada diri sendiri inilah yang menurut saya lebih susah dibanding untuk jujur kepada orang lain. Karena ketika harus jujur kepada diri sendiri, hati kita juga berbicara. Jika hati kecil kita terdapat keraguan sedang di sisi lain dari diri kita menerima kenyataan, maka akan tercipta konflik batin dalam diri kita.
Selain itu, kadang diri kita sulit untuk menerima kenyataan pahit, dan ada bagian dari diri kita yang terus ingin menyangkalnya.    
Inilah cara untuk dapat jujur kepada diri sendiri yang saya dapat dari suatu blog:
1 Berikan perhatian untuk melakukan refleksi diri. Fikirkan soal tujuan, kerjaya, uang, keluarga dan cinta.
2 Luangkan waktu untuk diri sendiri. Bangun lebih awal atau lebih lambat dari keluarga Anda, cari tempat untuk diri sendiri di mana Anda dapat duduk dan berfikir. Sesetengah orang dapat berfikir dengan lebih terbuka ketika melakukan hal-hal kecil, seperti mencuci atau ketika melakukan pekerjaan lain nya . Cari cara yang sesuai untuk Anda.
3 Buat catatan. Apa saja yang telah dimiliki dalam hidup? Apa tujuannya? Apa yang dapat Anda kembangkan?
4 Bersikap lah objektif. Refleksi diri dan muhasabah kadang kala menjadi masalah yang sangat beremosi, tapi ia juga boleh jadi sesuatu yang menyesatkan.
5 Lebih spesifik. Apa yang tidak dapat Anda hindari, kenapa itu terjadi?
6 Pertahankan segalanya dalam perspektif. Jadi Anda belum memenangkan Nobel Peace Prize. Setidaknya sepanjang hidup Anda. Anda hanya manusia biasa, dan tidak seorang pun, termasuk diri Anda sendiri, yang sempurna.
7 Tulis semua. Menulis semuanya dalam bentuk kata-kata dapat membantu untuk lebih spesifik. Anda dapat menulis apapun yang dirasa selesai untuk mengekspresikan diri Anda, buat daftar, catatan, kartun, gambar atau peta. Kalau Anda tidak mahir menulis, buatlah rakaman suara, rakam segala yang Anda fikirkan.
8 Buat dua sisi antara yang baik dan yang buruk. Buat seperti diagram dalam bisnes SWOT. Buat empat bahagian atau sesi dan tuliskan sesuai dengan urutannya.- Strengths. (kekuatan)Dalam perkara apa Anda merasa paling baik? Apa yang paling Anda minati untuk melakukannya kerana itu hasrat terbesar Anda? Apa yang Anda buat yang kerap dipuji orang lain?, pertimbangkan bagaimana Anda dapat membuatnya semakin baik, atau menggunakannya untuk keuntungan Anda.- Weakness.(kelemahan) Apa yang tidak Anda sukai? Apa yang tidak berhasil baik bagi Anda? Fokus pada sisi negatif anda dapat membuat segalanya jadi lebih jelas. Sekali Anda membuat catatan kelemahan, Anda dapat memilih apa yang dapat diperbaiki atau membiarkannya berlalu. Jika masalahnya Anda tidak boleh berenang, buat perancangan untuk belajar. Jika tidak, setidaknya Anda tahu batas Anda dan tetap berada di pinggir kolam.

– Opportunities. (Peluang)Ini mungkin berkaitan erat dengan kekuatan (strength). Di tingkat peribadi, sebuah kesempatan bukan hanya berpotensi membuat uang. Lebih dari itu, pertimbangkan di mana Anda dapat membuat perbedaan, kepuasan keperluan Anda, atau hanya untuk memperbaiki diri sendiri. Kesempatan dapat didasarkan bagaimana Anda dapat melihat kekuatan atau bagaimana Anda dapat mengatasi kekurangan.
– Threats. (Ancaman)Bagaimana cara menjalankan kesempatan yang ada, biarkan harapan Anda atau laksanakannya? Langkah pertama yang harus Anda lakukan adalah, mengidentifikasinya supaya Anda dapat melihatnya dengan jelas. Yang Anda ketahui malah kurang mengancam dari pada yang tidak diketahui. Kedua, dengan mengetahui ini membuat Anda lebih mudah melihat risikonya. Terkadang risiko itu berada di luar kawalan kita, tapi banyak yang boleh dipelajari atau setidaknya direncanakan.
9 .Cari pendengar, jika Anda merasa selesai melakukannya. Cari seseorang untuk diajak bicara. Anda akan merasa sangat bodoh mengatakan hal-hal yang tidak benar dengan lebih keras. Jika Anda tidak merasa nyaman berbicara dengan orang lain, bicara lah pada binatang peliharaan Anda, kedengarannya memang pelik, tapi boleh Anda coba.
10 .Tanyakan pada teman yg dipercayai bagaimana mereka melihat diri Anda. Melihat diri sendiri secara jujur tidak lah mudah, dan pendapat jujur dari seseorang di luar diri Anda dapat membantu melihat diri sendiri secara rasional.
11. Buat catatan segala hal yang akan Anda lakukan pada lima tahun mendatang, 10 tahun mendatang atau sebelum Anda meninggal. Jangan simak semuanya, tuliskan saja disaat itu keluar dari fikiran Anda.
12. Tanyakan pada diri sendiri beberapa pertanyaan seperti: – Hal penting apa dalam kehidupanku dan apa yang membuatku lemah?
– Apa yang ingin ku ubah dalam kehidupanku?
– Siapa yang memberikan kebahagiaan dalam hidupku dan siapa yang tidak?
13. Bertekad membuat perubahan. Katakan pada diri sendiri, ini kehidupanku, dan jika aku tetap bahagia dan sehat, aku sendiri yang harus memutuskan apa yang dipertahankan dan apa yang tidak.
14. Jangan teragak-agak.. Katakan pada diri sendiri semua kebenaran, bahkan jika memang kebenaran itu menyakitkan. Ingat mengatakan hal yang benar membuat Anda dapat memperbaikinya. Walau terkadang sukar untuk menganalisa diri sendiri, akui kalau Anda iri orang lain lebih baik dari Anda. Kebenaran ini awalnya akan membuat Anda merasa menderita, tapi akhirnya justeru membebaskan.
15. Rancang tujuan. Buat rancangan tujuan yang jelas tentang masa depan Anda.
16. Melakukan tindakan. Lakukan apa yang telah Anda rancangkan, bangunkan rasa percaya diri kalau Anda sedang bergerak maju mencapai apa yang benar-benar Anda inginkan. Tindakan bicara lebih keras daripada kata-kata, jadi lakukan tindakan dari apa yang telah Anda temukan dari diri sendiri dengan bersikap jujur.

Menurut opini saya, kejujuran adalah hal yang penting sekali untuk dijalani di kehidupan kita. Karena dengan jujur, kita dapat merasakan ketenangan batin yang hanya dapat kita rasakan.  

Sumber:
http://blognyafitri.wordpress.com/2011/06/17/jujur-pada-diri-sendiri-kunci-mencapai-tujuan-hidup/

Kamis, 15 Desember 2011

Manusia dan Keindahan

Selama ini kita selalu mengasosiasikan kata ‘keindahan’ dengan hal yang bagus dan baik. Walaupun ketika mendengar kata ini bayangan yang muncul di benak setiap individu berbeda, namun satu yang pasti  menyamakannya: keindahan adalah suatu hal yang positif.
Keindahan memang adalah sesuatu yang abstrak, yang hanya dapat kita rasakan dan bersifat universal. Kita merasakan suatu ketenangan dan ketentraman jiwa ketika melihat hal tersebut. Keindahan ini memang dapat kita maknai setelah kita menghubungkannya dengan suatu bentuk yang nyata atau sesuatu yang dapat kita tangkap oleh panca indera, seperti lukisan, pemandangan alam, karya seni, dan lain sebagainya. Yang dimaksud bersifat universal di sini adalah keindahan bersifat menyeluruh. Keindahan memang relatif, ada yang menganggap suatu hal indah namun belum tentu orang lain menganggapnya demikian. Hal ini dapat terjadi karena pengetahuan setiap orang mengenai nilai estetik berbeda-beda sehingga akan menciptakan standar keindahan yang berbeda-beda. Ada yang memiliki standar yang tinggi, ada juga yang rendah. Ini yang kita sebut selera perorangan. Namun yang dimaksud keindahan bersifat menyeluruh adalah keindahan milik setiap orang dan setiap orang dapat bebas menentukan mana yang indah bagi dirinya.  
Keindahan juga tidak lepas dari yang kita sebut dengan nilai estetik. Selain itu, keindahan juga berhubungan dengan nilai intrinsik dan nilai ekstrinsik. Nilai intrinsik adalah yang terkandung pada benda atau sesuatu itu, sedangkan nilai ekstrinsik merupakan nilai yang berasal dari luar benda atau seusatu tersebut, misalkan kegunaan dan manfaat dari benda itu.
Ketika kita sedang membicarakan keindahan, kita tidak juga lepas dari yang namanya kontemplasi dan ekstansi. Jika kontemplasi adalah dasar dalam diri manusia untuk menciptakan sesuatu yang indah, maka ekstansi adalah dasar dalam diri manusia untuk menyatakan, merasakan, dan menikmati sesuatu yang indah. Jadi, kontemplasi adalah faktor pendorong untuk menciptakan keindahan dan ekstansi adalah faktor pendorong untuk menikmati keindahan.  
Selera orang memang berbeda-beda dan tidak dapat dipaksakan, namun yang lebih indah lagi jika kita saling menghargai dan menghormati pendapat dan selera orang yang berbeda-beda itu. J


http://anoeno.wordpress.com/2011/03/21/manusia-dan-keindahan-ilmu-budaya-dasar/