Rabu, 16 November 2011

Manusia dan Kebudayaan


Manusia dan kebudayaan adalah dua hal yang saling berkaitan. Manusia sebagai makhluk hidup yang diciptakan paling sempurna memiliki akal pikiran, sehingga dapat merasakan emosi, perasaan, hati nurani, kebutuhan untuk bersosialisasi, dan lain sebagainya. Inilah yang membedakan manusia dengan binatang, karena binatang hanya diberikan naluri semata.
Karena adanya akal pikiran ini, maka hanya manusia yang mempunyai kemampuan untuk melahirkan kebudayaan. Berbeda dengan binatang yang hanya memiliki kebiasaan-kebiasaan yang berdasarkan instingnya tersebut.
Menurut Wikipedia, budaya yang berasal dari bahasa Sansekerta buddhayah, memiliki arti jamak dari budi atau akal, sehingga kita dapat mengartikan bahwa budaya adalah hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal manusia.
Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh sebuah kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke generasi. Budaya terbentuk dari banyak unsur yang rumit, termasuk sistem agama dan politik, adat istiadat, bahasa, perkakas, pakaian, bangunan, dan karya seni. Bahasa, sebagaimana juga budaya, merupakan bagian tak terpisahkan dari diri manusia sehingga banyak orang cenderung menganggapnya diwariskan secara genetis. Ketika seseorang berusaha berkomunikasi dengan orang-orang yang berbeda budaya dan menyesuaikan perbedaan-perbedaannya, membuktikan bahwa budaya itu dipelajari.
Budaya adalah suatu pola hidup menyeluruh. budaya bersifat kompleks, abstrak, dan luas. Banyak aspek budaya turut menentukan perilaku komunikatif. Unsur-unsur sosio-budaya ini tersebar dan meliputi banyak kegiatan sosial manusia.
Sedangkan didapat dari berbagai definisi , dapat diperoleh bahwa kebudayaan adalah sesuatu yang akan memengaruhi tingkat pengetahuan dan meliputi sistem ide atau gagasan yang terdapat dalam pikiran manusia, sehingga dalam kehidupan sehari-hari, kebudayaan itu bersifat abstrak.
Perwujudan kebudayaan adalah benda-benda yang diciptakan oleh manusia sebagai makhluk yang berbudaya, berupa perilaku dan benda-benda yang bersifat nyata, misalnya pola-pola perilaku, bahasa, peralatan hidup, organisasi sosial, religi, seni, dan lain-lain, yang ke semuanya ditujukan untuk membantu manusia dalam melangsungkan kehidupan bermasyarakat.
Berdasarkan wujud dari budaya tersebut terdapat beberapa komponen budaya. Pertama ada kebudayaan material yang merupakan ciptaan masyarakat yang bersifat nyata, seperti artefak, candi, prasasti, dan lain sebagainya. Kedua, kebudayaan nonmaterial yang bersifat abstrak dan diteruskan dari generasi ke generasi. Contohnya adalah dongeng, legenda, lagu tradisional, tarian tradisional, dan lain sebagainya. Ketiga, lembaga sosial yang berhubungan dengan sistem social yang berlaku pada suatu tatanan sosial dalam suatu masyarakat. Contohnya, di desa masih banyak kepercayaan bahwa wanita tidak perlu bersekolah atau mencari nafkah. Keempat, sistem kepercayaan atau keyakinan, yang mengarahkan manusia untuk menganut suatu agama tertentu atau masih memegang kepercayaan animism dan dinamisme. Kelima, estetika yang berkaitan dengan seni dan keindahannya, contohnya tarian-tarian, dongeng, musik, drama, dan lain-lain. Yang terakhir adalah bahasa, yang dapat dikatakan merupakan identitas dari suatu kebudayaan, karena bahasa adalah alat yang sangat penting untuk berkomunikasi dan dapat dijadikan sebagai identitas suatu bangsa.

Sumber: